Karena di negri lasykar pelawak perang itu haram, pasukan tentara lasykar pelawak terpaksa melakukan latihan perang dengan peralatan apa adanya.
"Untuk tetap lucu dan bikin ketawa tentara, maka peralatan perang untuk latihan diganti dengan bunyi mulut", Kata sang komandan.
"Suara tusukan diganti dengan suara bles..."
"Suara tembakan diganti suara dor..."
"Dan, suara granat diganti dengan suara buuum..."
Maka latihan perangpun dimulai dengan sengitnya, sampai suatu ketika terjadilah keributan sesama prajurit.
Prajurit A :
"Kamu curang, ketika masih jauh saya teriak buum... kamu masih jalan terus mendekati aku. Begitu pula ketika agak dekat saya teriak dor, kamu masih jalan terus. Bahkan ketika berhadapan aku bilang bless... kamu jalan terus. Kenapa kamu elek'an?"
Prajurit B :
"Breemmmmm saya panser."
Kiriman dari Dlang Kopyahan
Minggu, 29 November 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar